MEMBANGUN KARAKTER DAN JATIDIRI
SISWA SMAN 2 KENDARI
MELALUI APEL PAGI
oleh: Yuni Damayanti Ishak. XI.CI. SMAN 2 Kendari.
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Karya Tulis yang berjudul “Membangun Karakter dan
Jatidiri Siswa SMAN 2 Kendari Melalui Apel Pagi” dapat
terselesaikan.
Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa tersusunnya karya tulis ini berkat adanya kerja
sama, bimbingan dan dorongan serta bantuan dari semua pihak. Untuk itu dengan
segala kerendahan hati penulis menghaturkan penghargaan dan terima kasih kepada
Rasni, S.Pd selaku
pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis.
Penulis juga
mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada ordebasis Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMA Negeri 2 khususnya, yang telah
banyak memberikan bekal pengetahuan Karya Tulis
Ilmiah kepada
penulis.
Teriring pula ucapan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang tak
terhingga penulis sampaikan kepada Ayahanda tercinta dan Ibunda tercinta atas
segala doa, nasihat serta kasih sayangnya yang tak akan pernah bisa
terbalas. Tak ada kata yang dapat menggambarkan cinta dan pengorbanannya yang
begitu besar dalam mengasuh, membimbing dan membesarkan penulis hingga saat ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan penulis. Tidak sedikit kesulitan yang penulis hadapi
baik dari segi waktu maupun tenaga, tetapi penulis menyadari juga bahwa setiap
ikhtiar yang baik harus diiringi dengan doa yang tulus sehingga kesulitan dapat
teratasi. Sumbangsih yang membangun demi kesempurnaan naskah ini tetap penulis
harapkan.
Semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal atas
segala keikhlasan hati dan bantuan dari semua pihak yang telah diberikan kepada penulis, dan
semoga karya
tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kendari, Januari
2015
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang................................................................................... 1
B.
RumusanMasalah.............................................................................. 2
C. Tujuan
Penulisan.............................................................................. 2
D. ManfaatPenulisan.............................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Apel Pagi........................................................................................... 3
B.
Karakter dan Jatidiri......................................................................... . 3
BAB III
METODOLOGI
PENULISAN
A. Waktu dan tempat penulisan............................................................. 5
B. Teknik
Pengumpulan Data................................................................ 5
C. Teknik
Analisis Data......................................................................... 6
BAB IV PEMBAHASAN
A. Penyebab Siswa Kelas XII.IS.1 Kurang Antusias
dalam Mengikuti Apel Pagi............................................................................................ 7
B. Nilai-nilai yang Terkandung dalam
Apel Pagi Sebagai Upaya Membangun Karakter dan Jatidiri Siswa Kelas XII.IS.1.............................................................................................. 8
C. Kerugian dari Siswa Jika Apel Pagi Tidak dilaksanakan.................... 11
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................ 12
B. Rekomendasi.......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Secara umum, hampir setiap sekolah melaksanakan apel pagi yang sudah
menjadi tradisi sebelum melaksanakan proses belajar mengajar sebagai sarana
untuk penyampaian informasi dan sekaligus pembelajaran kedua yang didapatkan
oleh siswa setelah pembelajaran dalam kelas. Salah satunya di SMAN 2 Kendari
yang telah melaksanakan apel pagi setiap harinya.
Pendidikan karakter yang diterapkan kurikulum 2013
mengacu pada nilai-nilai pembangunan karakter dan jatidiri yang terdiri dari 18
poin, dan ternyata jika dianalisis sebagian dari poin-poin tersebut terdapat
dalam kegiatan apel pagi yang dilaksanakan. Poin-poin tersebut sangatlah
diperlukan dalam upaya membangun karakter dan jatidiri siswa SMAN 2 Kendari khususnya
kelas XII.IS.1 serta memperbaiki mental-mental siswa yang sedikit demi sedikit
mulai terkikis karena pengaruh zaman.
Walaupun banyak nilai-nilai yang terkandung dalam apel
pagi, ternyata yang menjadi masalah saat ini yaitu masih banyak siswa SMAN 2
Kendari yang belum paham mengenai arti penting dalam apel pagi itu sendiri
sebagai upaya membentuk karakter dan jatidiri siswa. Semua itu tercermin dari
kelakuan siswa sebelum, sedang berlangsung dan sesudah apel pagi. Diantaranya
banyak siswa yang kurang antusias mengikuti apel pagi dikarenakan takut dipisahkan
dari barisan oleh pengurus OSIS jika ditemukannya melanggar tata tertib,
bercerita bahkan tidak menghiraukan ketika guru menyampaikan informasi di apel
pagi, mengganggu kenyamanan siswa lain ketika apel sedang berlangsung, tidak
tertib dan rapi ketika berbaris, dan masih banyak lagi yang menunjukkan kurang
antusiasnya serta kurang mengertinya siswa mengenai nilai-nilai yang dapat dipetik
dalam pelaksanaan apel pagi tersebut.
Oleh karena itu, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dan penulisan mengenai
apel pagi yang dilaksanakan SMAN 2 Kendari dengan
judul “Membangun Karakter dan Jatidiri Siswa SMAN 2 Kendari Melalui
Apel Pagi”.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut,
maka rumusan masalah dalam karya tulis ini yaitu:
1. Mengapa siswa kelas XII.IS.1 kurang antusias dalam mengikuti
apel pagi?
2. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam apel pagi
sebagai upaya membangun karakter dan jatidiri siswa kelas XII.IS.1?
3. Apa saja kerugian bagi siswa kelas XII.IS.1 jika apel pagi tidak dilaksanakan?
C.
Tujuan
Penulisan
Tujuan
dalam penulisan karya tulis ini yaitu:
1. Untuk
mengetahui penyebab siswa kelas
XII.IS.1 kurang antusias dalam mengikuti apel pagi.
2. Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam
apel pagi sebagai upaya membangun karakter dan jatidiri siswa kelas XII.IS..
3. Untuk mengetahui kerugian bagi siswa jika apel pagi
tidak dilaksanakan.
D. Batasan
Masalah
Pada Karya Tulis
ini, penulis hanya mengambil sampel pada kelas XII.IS.1.
E.
Manfaat
Penulisan
Manfaat
yang diharapkan dalam penulisan karya tulis ini yaitu:
1. Sebagai
bahan informasi bagi penulisan selanjutnya yang relevan dengan penulisan
ini.
2. Sebagai sumber informasi
bagi guru dan siswa tentang pentingnya pelaksanaan apel pagi untuk membentuk
karakter siswa.
3. Sebagai bahan
pertimbangan bagi pihak SMAN 2 Kendari agar lebih mendisiplinkan pelaksanaan
apel pagi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Apel Pagi
Apel
pagi merupakan salah satu tindak lanjut dari upaya penegakan kedisiplinan bagi siswa sebelum mengikuti proses
belajar mengajar dalam kelas. http://blogspot.com-pengertian-apel-pagi.html
Kegiatan
apel pagi yang diselenggarakan secara rutin dan teratur bukan sekedar memenuhi
kewajiban belaka. Tetapi mempunyai nilai yang sangat strategis dalam rangka
membina atau mengembangkan sekaligus meningkatkan
budaya belajar dan sikap positif dari seluruh siswa.
Kesempatan
yang walaupun singkat pada apel pagi dapat dipakai untuk menyampaikan informasi-informasi
penting berkaitan dengan sekolah. Tata aturan apel yang berlaku dalam
baris-berbaris yang jika dilaksanakan dengan benar adalah salah satu manfaat
tersendiri yang dapat dipetik dari apel pagi. Manfaat ini bisa kepada peserta didik dan bisa pula kepada
pendidik. http://mrasyidnur.blogspot.com/2013/09/tradisi-apel-pagi.html
B. Karakter
dan Jatidiri
1.
Karakter
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter memiliki arti: sifat kejiwaan,
akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain. http://pustaka.pandani.web.id/2013/03/pengertian-karakter.html
Selain itu, menurut Ditjen Mandikdasmen - Kementerian Pendidikan Nasional,
karakter adalah cara berpikir dan
berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama,
baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. http://pustaka.pandani.web.id/2013/03/pengertian-karakter.html
Sedangkan menurut Pusat Bahasa Dekdiknas, karakter merupakan bawaan hati
atau jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku,
personalitas, sifat, tabiat, temperamen, dan
watak. https://juansyah.wordpress.com//pengertian-karakter.html
Berdasarkan pengertian tersebut jelaslah
bahwa Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha
melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, dirinya, sesama
lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional dengan mengoptimalkan
potensi dirinya yang
disertai dengan kesadaran, emosi dan motivasinya.
2. Jatidiri
Jatidiri
merupakan bagian dari sifat seseorang yang muncul dengan sendirinya mulai dari
kecil. Tetapi dapat terpengaruh dengan faktor lingkungan
tempat seseorang hidup dan dibesarkan.
Selain itu,
menurut
Arnold Dashefsky menyatakan bahwa jatidiri yaitu menunjuk pada ciri-ciri yang melekat
pada diri seseorang dan berupa surat keterangan yang dapat
menjelaskan pribadi atau riwayat hidup seseorang. http://krisistia.blogspot.com/2013/03/a-pengertian-identitas-atau-jati-diri.html
Jadi, berdasarkan kedua hal tersebut bahwa karakter
dan jatidiri yaitu mencerminkan sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
melekat dalam diri seseorang sehingga dapat menciptakan pribadi yang unggul dan
tangguh.
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
A.
Waktu
dan Tempat Penulisan
Waktu yang dibutuhkan untuk
menyusun karya tulis ini
yaitu mulai tanggal 15 Januari
2015 sampai dengan 30 Januari
2015 dan bertempat di
SMAN 2 Kendari.
B.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang
penullis gunakan dalam penelitian adalah teknik wawancara dengan narasumber
terkait dan teknik studi literatur.
Atas : Muh. Haldi, S.Pd , Bawah : Ahmad R. Juanda
|
C. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul secara
lengkap dan sistematis, selanjutnya penulis menganalisis
data dengan deskriptif kualitatif
dengan menjabarkan hasil penelitian dari hasil wawancara oleh narasumber dan studi
literatur.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Penyebab Siswa
kelas XII.IS.1 Kurang Antusias dalam Mengikuti Apel Pagi
Menurut Bapak
Muh. Haldi, S.Pd, penyebab siswa kelas XII.IS.1 kurang antusias dalam
mengikuti apel pagi, antara lain:
1.
Segi Pendidikan:
Siswa yang kurang antusias dalam mengikuti apel pagi ialah siswa yang sejak
dari rumah kurang dihiraukan atau jauh dari orang tua. Buktinya berdasarkan
administrasi dan hasil analisis Bapak Muh. Haldi S.pd bersama Wakil Kepala Sekolah
bidang Kesiswaan yaitu Bapak La Samura S.Pd, M.Pd menyatakan bahwa terdapat
banyak rapor siswa yang tidak ditandatangani oleh orang tuanya. Itu artinya
siswa tersebut tidak memperlihatkan rapornya kepada orang tuanya dan orang
tuanya pun tidak menanyakan rapor anaknya. Sehingga hubungan komunikasi pun
tidak terjalin yang menjadikan anak sudah tidak terdidik dari rumah. Jika tidak
terdidik dari rumah, maka di sekolah pun siswa tersebut akan melakukan hal yang
sama.
2.
Segi Lingkungan:
Selain besar di keluarga, seorang siswa pun besar di lingkungan karena sebagian
besar siswa lebih sering menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Sehingga
wajar siswa lebih mendengarkan perkataan teman pergaulannya dibanding keluarganya.
Indikatornya yaitu seorang siswa rela meninggalkan pelajaran demi ajakan teman
dan juga rela tidak mengikuti apel pagi karena ajakan teman.
3.
Segi Agama:
Siswa yang kurang antusias dan bandel dalam mengikuti apel pagi yaitu siswa
yang sudah pasti jauh dari agama. Buktinya jika guru menasehati, siswa tersebut
tidak memperdulikannya.
4.
Segi Filsafah: Filsafah
berbicara tentang jatidiri, berbicara tentang diri sebagai subyek, pelaku, dan
objek ketika dilihat orang lain yang berisikan prinsip-prinsip untuk dilakukan
sebagai wujud jatidiri. Seperti mengikuti apel pagi dengan rapi dan teratur,
itu merupakan prinsip dari jatidiri seseorang. Intinya filsafah itu kembali ke
diri sebelum berbuat. Tetapi yang jadi masalah sekarang, ingin kembali ke diri
tetapi diri sendiri saja tidak diketahui. Jadi, siswa yang kurang antusias
mengikuti apel pagi merupakan siswa yang tidak paham dengan jatidirinya sendiri.
Selain itu,
menurut siswa kelas XII.IS.1 mereka mengatakan bahwa apel pagi sangat
bermanfaat bagi siswa karena banyak informasi yang bisa didapatkan pada apel
pagi tersebut. Tetapi penyebab kurang antusiasnya siswa mengikuti apel pagi
dikarenakan siswa merasa bosan dan merasa kurang tertarik dengan apel pagi yang
dilaksanakan. Sehingga mereka menginginkan apel pagi sebaiknya dilaksanakan
tiga kali seminggu.
Disamping hal
tersebut, kurang antusiasnya mengikuti apel pagi dikarenakan kurang tegasnya
aturan mengenai apel pagi dan tidak adanya stake holder yang mengawasi aturan
tersebut.
B.
Nilai-nilai yang Terkandung dalam Apel Pagi Sebagai
Upaya Membangun Karakter dan Jatidiri Siswa kelas XII.IS.1
Pendidikan karakter
yang diterapkan kurikulum 2013 yang mengacu pada nilai-nilai yang harus
ditanamkan sejak dini agar dapat menjadi pribadi yang unggul yaitu terdiri dari
18 poin pendidikan karakter, diantaranya: nilai religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. http://tribunnews.com/2013/02/07/pendidikan-karakter.
Diantara 18 poin
tersebut terdapat 13 poin pendidikan karakter dari pelaksanaan apel pagi,
diantaranya:
1.
Nilai Religius:
Sebelum memulai apel pagi selalu diawali dengan salam, mengucapkan syukur, dan
diakhiri dengan doa. Itu berarti bahwa apel pagi merupakan sarana untuk
mendekatkan diri kepada Tuhan, selalu mengingat Tuhan, dan selalu bersyukur
atas kesempatan yang diberikan sehingga dapat berjumpa kembali dalam apel pagi.
2.
Nilai Kejujuran:
Setiap ketua kelas atau perwakilan kelas selalu mengabsen rekan-rekannya
sebelum memulai apel pagi dengan sejujur-jujurnya. Ini berarti bahwa apel pagi
merupakan sarana untuk mebangun, menerapkan, dan mengaplikasikan kebiasaan
jujur kepada diri sendiri maupun kepada orang lain.
3.
Nilai Toleransi:
Setiap siswa memiliki agama yang berbeda satu sama lain. Sehingga pada saat
berbaris di apel pagi, siswa diajak untuk tetap menghargai dan menghormati
keyakinan siswa yang lain.
4.
Nilai Kedisiplinan:
Apel pagi yang dilaksanakan di SMAN 2 Kendari, memiliki waktu keterlambatan
dalam mengabsen dan mengikuti apel pagi itu sendiri. Sehingga dengan apel pagi
siswa diajak untuk disiplin waktu dengan cara datang ke sekolah lebih awal.
Selain itu, siswa juga diajak untuk disiplin berpakaian karena pada saat apel
pagi, pengurus OSIS memberi sanksi bagi siswa yang berpakaian tidak sesuai
dengan tata tertib.
5.
Nilai Kreatifitas:
Dalam apel pagi, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan yaitu Bapak La Samura
S.Pd, M.Pd memberikan kesempatan bagi siswa kelas XII.IS.1 agar pada saat apel
pagi dapat mengeluarkan aspirasinya atau pendapatnya sesuai kreatifitas
masing-masing.
6.
Nilai Kemandirian:
Pada saat apel pagi, siswa diajak untuk mandiri. Mandiri yang dimaksud yaitu
membuat siswa kelas XII.IS.1 ketika apel pagi sedang berlangsung dapat
mengontrol diri sendiri dan rekan-rekannya serta dapat mengatur diri agar tidak
ricuh dan berbuat keributan.
7.
Nilai Demokratis:
Pada saat apel pagi, siswa kelas XII.IS.1 diajak untuk bersikap demokratis
layaknya seorang pemimpin yaitu lebih mementingkan kepentingan bersama pada
saat apel pagi dibanding kepentingan diri sendiri.
8.
Nilai Rasa Keingintahuan:
Pada saat penyampaian informasi ketika apel pagi, siswa diajak untuk menumbuhkan
rasa keingintahuan dalam diri sendiri dengan cara menyimak informasi yang
dijelaskan oleh guru, bertanya kepada orang lain dan mencari tahu maksud dari
penyampaian informasi tersebut.
9.
Nilai Gemar
Membaca: Pada saat apel pagi, jika informasi yang diberikan oleh guru tidak
terserap dengan baik dan kurang dimengerti, siswa yang sadar pun akan mencari
di buku atau internet mengenai maksud informasi yang diberikan. Sehingga dengan
apel pagi akan nampak dengan sendirinya budaya membaca yang dilakukan oleh
siswa kelas XII.IS.1.
10. Nilai Peduli Sosial: Dengan berkumpulnya seluruh siswa
pada saat apel pagi, siswa diajak untuk menghargai dan peduli dengan kenyamanan
siswa yang lain.
11. Nilai Tanggung Jawab: Pada saat apel pagi, siswa diajak
untuk bertanggung jawab atas ketertiban diri sendiri dan siswa lainnya.
12. Nilai Menghargai Prestasi: Pada saat apel pagi, guru
atau kepala sekolah terkadang mengapresiasi prestasi yang diraih oleh siswa.
Sehingga dengan apel pagi siswa diajak untuk menghargai dan mengapresiasi prestasi
yang diraih oleh rekannya.
13. Nilai Persahabatan: Dengan apel pagi maka akan timbul
komunikasi antara siswa yang satu dan yang lain, atau jika guru sedang
menyampaikan informasi maka dengan spontan akan saling bertukar pikiran
mengenai informasi yang disampaikan. Sehingga siswa akan menjalin tali persahabatan
dengan siswa lainnya.
Selain 18 poin pendidikan karakter, terdapat nilai
tambahan yang diperoleh dalam pelaksanaan apel pagi, diantaranya:
1.
Nilai Etika:
Etika menunjukkan kepatuhan kepada kebaikan. Dalam hal pelaksanaan apel pagi,
kita dituntut untuk patuh kepada guru dan tata tertib dengan penuh keikhlasan.
2.
Nilai Kesabaran:
Dalam apel pagi ketika siswa datang lebih awal, maka siswa dituntut untuk sabar
menunggu kedatangan rekan-rekan siswa yang lain.
3.
Nilai Persatuan:
Dalam apel pagi kita berdiri di tempat yang sama dengan jumlah yang banyak dan
latar belakang yang berbeda-beda yaitu agama, ras, suku, jenis kelamin dan
lain-lain. Sehingga pada apel pagi tidak ada perbedaan yang nampak melainkan hanya
persatuan.
Berdasarkan hal tersebut, telah jelas bahwa
pelaksanaan apel pagi sangat diperlukan bagi siswa karena terdapat banyak
nilai-nilai karakter yang dapat merubah siswa menjadi pribadi yang unggul,
tangguh dan sebagai pembangunan karakter dan jatidiri siswa SMAN 2 Kendari khususnya
kelas XII.IS.1 terhadap pengaruh zaman.
C.
Kerugian dari Siswa Kelas XII.IS.1 Jika Apel Pagi
Tidak Dilaksanakan
Adapun
kerugian dari siswa jika apel pagi tidak dilaksanakan, antara lain:
1. Nilai persatuan, pertemanan dan kebersamaan akan
berkurang. Karena kebersamaan saling menatap wajah merupakan kerinduan tersendiri
bagi setiap siswa, sebab kesibukan dan berbeda kelas membuat nilai-nilai
tersebut menjadi berkurang.
2. Nilai-nilai yang terdapat dalam 18 poin pendidikan
karakter tidak dapat diserap baik oleh siswa jika tidak melaksanakan apel pagi.
3. Komunikasi dengan guru menjadi berkurang. Apel pagi
merupakan media komunikasi antara guru dan siswa yaitu pembelajaran yang tidak
didapatkan di ruangan kelas, tetapi didapatkan pada saat apel pagi. Sehingga
terjadilah pembelajaran multi atau ganda.
Oleh karena itu, apel pagi
tetap perlu dilaksanakan agar nilai-nilai yang terkandung dapat diserap oleh
siswa SMAN 2 Kendari khususnya kelas XII.IS.1, karena saat ini saja apel pagi
tetap dilaksanakan namun masih banyak siswa yang bandel, apalagi jika apel pagi
tidak dilaksanakan.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan
pembahasan dalam karya tulis ini,
maka
dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1.
Siswa SMAN 2
Kendari khususnya kelas XII.IS.1 kurang antusias mengikuti apel pagi
dikarenakan kurang pahamnya siswa mengenai makna dari apel pagi dan pengaruh
faktor dari dalam dan luar siswa itu sendiri.
2.
Nilai-nilai yang
terkandung dalam apel sangat pantas dalam upaya membangun karakter dan jatidiri
siswa SMAN 2 Kendari khususnya kelas XII.IS.1.
3.
Akan berdampak
buruk bagi siswa kelas XII.IS.1 jika apel pagi tidak dilaksanakan di SMAN 2
Kendari.
B.
Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diajukan
dalam penulisan karya tulis ini yaitu:
1 1.
Kepada penulis atau
peneliti selanjutnya yang relevan dengan penulisan ini kiranya lebih mengembangkan
gagasan mengenai nilai-nilai
karakter lain yang terdapat dalam apel pagi sebagai pengembangan karakter dan jatidiri
siswa.
2. Kepada siswa SMAN 2 Kendari khususnya kelas kelas
XII.IS.1 kiranya lebih memahami arti dan nilai-nilai yang terkandung dalam apel
pagi, sehingga dapat merubah karakter yang buruk untuk menuju pribadi yang
unggul dan tangguh.
3. Kepada pihak sekolah
kiranya lebih mempertegas peraturan terutama mengenai apel pagi dan membuatkan
stake holder yang mengawal aturan, sehingga siswa lebih terarah dan antusias
dalam mengikuti apel pagi
Daftar Pustaka
http://blogspot.com/2013/05/makna-apel-pagi.html. Diakses pada tanggal 15 Januari 2015
http://
blogspot.com//apel-pagi-dan-produktivitas.html. Diakses pada tanggal 17 Januari 2015
http://blogspot.com-pengertian-apel-pagi.html. Diakses
pada tanggal 25 Januari 2015
http://tribunnews.com/2013/02/07/pendidikan-karakter. Diakses
pada tanggal 25 Januari 2015
http://www.waspada.co.id/apel-pagi-tingkatkan-disiplin-pelajar.html. Diakses
pada tanggal 25 Januari 2015
http://pustaka.pandani.web.id/2013/03/pengertian-karakter.html. Diakses pada tanggal 30 Januari 2015
http://mrasyidnur.blogspot.com/2013/09/tradisi-apel-pagi.html. Diakses pada tanggal 20 Januari 2015
https://juansyah.wordpress.com//pengertian-karakter.html Diakses pada tanggal 30 Januari 2015
http://krisistia.blogspot.com/2013/03/a-pengertian-identitas-atau-jati-diri.html diakses tanggal 19 Januari 2015
Lampiran I (Daftar Wawancara Guru)
1. Apa tujuan awal
sekolah melaksanakan apel pagi setiap hari? Karena banyak di sekolah-sekoah
luar yang melaksanakan apel pagi hanya tiga kali seminggu atau sekali seminggu
bahkan tidak melaksanakan sama sekali.
2.
Khusus di SMAN 2
Kendari, apakah apel pagi perlu dilaksanakan atau tidak?
3.
Nilai-nilai
karakter apa yang terkandung dalam apel pagi?
4.
Mengapa siswa
SMAN 2 Kendari kurang antusias mengikuti apel pagi? Padahal terdapat banyak
nilai-nilai yang terkandung dan dapat dijadikan pedoman bagi siswa SMAN 2
Kendari.
Lampiran II
(Daftar Wawancara Siswa)
1. Apa yang anda ketahui tentang apel pagi?
2. Menurut anda, apakah apel pagi di SMAN 2 Kendari telah
efektif?
3. Apakah anda pernah tidak mengikuti apel pagi? Mengapa?
4. Apakah anda pernah gaduh di barisan ketika apel pagi
sedang berlangsung?
5. Apakah manfaat yang anda peroleh dari apel pagi itu
sendiri?
6. Setujukah anda apabila apel pagi tidak dilaksanakan?
Mengapa?
7. Apa rekomendasi anda untuk apel pagi ke depannya?