Senin, 02 Maret 2015

Karya Tulis Ilmiah Apel Pagi di SMAN 2 Kendari: Yuni Damayanti Ishak






MEMBANGUN KARAKTER DAN JATIDIRI SISWA SMAN 2 KENDARI
 MELALUI APEL PAGI
oleh: Yuni Damayanti Ishak. XI.CI. SMAN 2 Kendari.



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Karya Tulis yang berjudul Membangun Karakter dan Jatidiri Siswa SMAN 2 Kendari Melalui Apel Pagi dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tersusunnya karya tulis ini berkat adanya kerja sama, bimbingan dan dorongan serta bantuan dari semua pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menghaturkan penghargaan dan terima kasih kepada Rasni, S.Pd selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis.
Penulis juga mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada ordebasis Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMA Negeri 2 khususnya, yang telah banyak memberikan bekal pengetahuan Karya Tulis Ilmiah kepada penulis.
Teriring pula ucapan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang tak terhingga penulis sampaikan kepada Ayahanda tercinta dan Ibunda tercinta atas segala doa, nasihat serta kasih sayangnya yang tak akan pernah bisa terbalas. Tak ada kata yang dapat menggambarkan cinta dan pengorbanannya yang begitu besar dalam mengasuh, membimbing dan membesarkan penulis hingga saat ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan penulis. Tidak sedikit kesulitan yang penulis hadapi baik dari segi waktu maupun tenaga, tetapi penulis menyadari juga bahwa setiap ikhtiar yang baik harus diiringi dengan doa yang tulus sehingga kesulitan dapat teratasi. Sumbangsih yang membangun demi kesempurnaan naskah ini tetap penulis harapkan.
Semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal atas segala keikhlasan hati dan bantuan dari semua pihak  yang telah diberikan kepada penulis, dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Kendari,   Januari 2015


                                                            Penulis



DAFTAR ISI
                                                                                      Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................             i
KATA PENGANTAR .............................................................................              ii
DAFTAR ISI .............................................................................................            iii

BAB I   PENDAHULUAN
A. LatarBelakang...................................................................................             1
B. RumusanMasalah..............................................................................             2
C. Tujuan  Penulisan..............................................................................             2
D. ManfaatPenulisan..............................................................................             2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Apel Pagi...........................................................................................            3
B. Karakter dan Jatidiri......................................................................... .            3

BAB III  METODOLOGI  PENULISAN
A. Waktu dan tempat penulisan.............................................................              5
B.  Teknik Pengumpulan Data................................................................              5
C. Teknik Analisis Data.........................................................................              6

BAB IV PEMBAHASAN
       A. Penyebab Siswa Kelas XII.IS.1 Kurang Antusias dalam Mengikuti Apel Pagi............................................................................................                   7
B. Nilai-nilai yang Terkandung dalam Apel Pagi Sebagai Upaya Membangun Karakter dan Jatidiri Siswa Kelas XII.IS.1..............................................................................................  8
C. Kerugian dari Siswa Jika Apel Pagi Tidak dilaksanakan....................           11




BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................       12
B. Rekomendasi..........................................................................................      12

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Secara umum, hampir setiap sekolah melaksanakan apel pagi yang sudah menjadi tradisi sebelum melaksanakan proses belajar mengajar sebagai sarana untuk penyampaian informasi dan sekaligus pembelajaran kedua yang didapatkan oleh siswa setelah pembelajaran dalam kelas. Salah satunya di SMAN 2 Kendari yang telah melaksanakan apel pagi setiap harinya.
Pendidikan karakter yang diterapkan kurikulum 2013 mengacu pada nilai-nilai pembangunan karakter dan jatidiri yang terdiri dari 18 poin, dan ternyata jika dianalisis sebagian dari poin-poin tersebut terdapat dalam kegiatan apel pagi yang dilaksanakan. Poin-poin tersebut sangatlah diperlukan dalam upaya membangun karakter dan jatidiri siswa SMAN 2 Kendari khususnya kelas XII.IS.1 serta memperbaiki mental-mental siswa yang sedikit demi sedikit mulai terkikis karena pengaruh zaman.
Walaupun banyak nilai-nilai yang terkandung dalam apel pagi, ternyata yang menjadi masalah saat ini yaitu masih banyak siswa SMAN 2 Kendari yang belum paham mengenai arti penting dalam apel pagi itu sendiri sebagai upaya membentuk karakter dan jatidiri siswa. Semua itu tercermin dari kelakuan siswa sebelum, sedang berlangsung dan sesudah apel pagi. Diantaranya banyak siswa yang kurang antusias mengikuti apel pagi dikarenakan takut dipisahkan dari barisan oleh pengurus OSIS jika ditemukannya melanggar tata tertib, bercerita bahkan tidak menghiraukan ketika guru menyampaikan informasi di apel pagi, mengganggu kenyamanan siswa lain ketika apel sedang berlangsung, tidak tertib dan rapi ketika berbaris, dan masih banyak lagi yang menunjukkan kurang antusiasnya serta kurang mengertinya siswa mengenai nilai-nilai yang dapat dipetik dalam pelaksanaan apel pagi tersebut.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan penulisan mengenai apel pagi yang dilaksanakan SMAN 2 Kendari dengan judul Membangun Karakter dan Jatidiri Siswa SMAN 2 Kendari Melalui Apel Pagi”.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam karya tulis ini yaitu:
1.      Mengapa siswa kelas XII.IS.1 kurang antusias dalam mengikuti apel pagi?
2.      Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam apel pagi sebagai upaya membangun karakter dan jatidiri siswa kelas XII.IS.1?
3.      Apa saja kerugian bagi siswa kelas XII.IS.1  jika apel pagi tidak dilaksanakan?

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan karya tulis ini yaitu:
1.      Untuk mengetahui penyebab siswa kelas XII.IS.1 kurang antusias dalam mengikuti apel pagi.
2.      Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam apel pagi sebagai upaya membangun karakter dan jatidiri siswa kelas XII.IS..
3.      Untuk mengetahui kerugian bagi siswa jika apel pagi tidak dilaksanakan.

D.       Batasan Masalah
Pada Karya Tulis ini, penulis hanya mengambil sampel pada kelas XII.IS.1.

E.     Manfaat Penulisan
            Manfaat yang diharapkan dalam penulisan karya tulis ini yaitu:
1.      Sebagai bahan informasi bagi penulisan selanjutnya yang relevan dengan penulisan ini.
2.      Sebagai sumber informasi bagi guru dan siswa tentang pentingnya pelaksanaan apel pagi untuk membentuk karakter siswa.
3.      Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak SMAN 2 Kendari agar lebih mendisiplinkan pelaksanaan apel pagi.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.      Apel Pagi
Apel pagi merupakan salah satu tindak lanjut dari upaya penegakan kedisiplinan bagi siswa sebelum mengikuti proses belajar mengajar dalam kelas. http://blogspot.com-pengertian-apel-pagi.html
Kegiatan apel pagi yang diselenggarakan secara rutin dan teratur bukan sekedar memenuhi kewajiban belaka. Tetapi mempunyai nilai yang sangat strategis dalam rangka membina atau mengembangkan sekaligus meningkatkan budaya belajar dan sikap positif dari seluruh siswa.
Kesempatan yang walaupun singkat pada apel pagi dapat dipakai untuk menyampaikan informasi-informasi penting berkaitan dengan sekolah. Tata aturan apel yang berlaku dalam baris-berbaris yang jika dilaksanakan dengan benar adalah salah satu manfaat tersendiri yang dapat dipetik dari apel pagi. Manfaat ini bisa kepada peserta didik dan bisa pula kepada pendidik. http://mrasyidnur.blogspot.com/2013/09/tradisi-apel-pagi.html

B.     Karakter dan Jatidiri
1.      Karakter
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter memiliki arti: sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang  lain. http://pustaka.pandani.web.id/2013/03/pengertian-karakter.html
Selain itu, menurut Ditjen Mandikdasmen - Kementerian Pendidikan Nasional, karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. http://pustaka.pandani.web.id/2013/03/pengertian-karakter.html
Sedangkan menurut Pusat Bahasa Dekdiknas, karakter merupakan bawaan  hati atau jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, dan watak. https://juansyah.wordpress.com//pengertian-karakter.html
Berdasarkan pengertian tersebut jelaslah bahwa Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dirinya, sesama lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional dengan mengoptimalkan potensi dirinya yang disertai dengan kesadaran, emosi dan motivasinya.
2.      Jatidiri
Jatidiri merupakan bagian dari sifat seseorang yang muncul dengan sendirinya mulai dari kecil. Tetapi dapat terpengaruh dengan faktor lingkungan tempat seseorang hidup dan dibesarkan.
Selain itu, menurut Arnold Dashefsky menyatakan bahwa jatidiri yaitu menunjuk pada ciri-ciri yang melekat pada diri seseorang dan berupa surat keterangan yang dapat menjelaskan pribadi atau riwayat hidup seseorang. http://krisistia.blogspot.com/2013/03/a-pengertian-identitas-atau-jati-diri.html
Jadi, berdasarkan kedua hal tersebut bahwa karakter dan jatidiri yaitu mencerminkan sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang melekat dalam diri seseorang sehingga dapat menciptakan pribadi yang unggul dan tangguh.


BAB III
METODOLOGI PENULISAN
A.       Waktu dan Tempat Penulisan
Waktu yang dibutuhkan untuk menyusun karya tulis ini yaitu mulai tanggal 15 Januari 2015 sampai dengan 30 Januari 2015 dan bertempat di
SMAN 2 Kendari.

B.        Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penullis gunakan dalam penelitian adalah teknik wawancara dengan narasumber terkait dan teknik studi literatur.




Atas : Muh. Haldi, S.Pd , Bawah : Ahmad R. Juanda


Narasumber dalam penelitian ini bernama Muh. Haldi, S.pd berprofesi sebagai guru dan kelas XII.IS.1.

C.       Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul secara lengkap dan sistematis, selanjutnya penulis menganalisis data dengan deskriptif kualitatif dengan menjabarkan hasil penelitian dari hasil wawancara oleh narasumber dan studi literatur.

BAB IV
PEMBAHASAN
A.       Penyebab Siswa kelas XII.IS.1 Kurang Antusias dalam Mengikuti Apel Pagi
Menurut Bapak Muh. Haldi, S.Pd, penyebab siswa kelas XII.IS.1  kurang antusias dalam mengikuti apel pagi, antara lain:
1.      Segi Pendidikan: Siswa yang kurang antusias dalam mengikuti apel pagi ialah siswa yang sejak dari rumah kurang dihiraukan atau jauh dari orang tua. Buktinya berdasarkan administrasi dan hasil analisis Bapak Muh. Haldi S.pd bersama Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan yaitu Bapak La Samura S.Pd, M.Pd menyatakan bahwa terdapat banyak rapor siswa yang tidak ditandatangani oleh orang tuanya. Itu artinya siswa tersebut tidak memperlihatkan rapornya kepada orang tuanya dan orang tuanya pun tidak menanyakan rapor anaknya. Sehingga hubungan komunikasi pun tidak terjalin yang menjadikan anak sudah tidak terdidik dari rumah. Jika tidak terdidik dari rumah, maka di sekolah pun siswa tersebut akan melakukan hal yang sama.
2.      Segi Lingkungan: Selain besar di keluarga, seorang siswa pun besar di lingkungan karena sebagian besar siswa lebih sering menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Sehingga wajar siswa lebih mendengarkan perkataan teman pergaulannya dibanding keluarganya. Indikatornya yaitu seorang siswa rela meninggalkan pelajaran demi ajakan teman dan juga rela tidak mengikuti apel pagi karena ajakan teman.
3.      Segi Agama: Siswa yang kurang antusias dan bandel dalam mengikuti apel pagi yaitu siswa yang sudah pasti jauh dari agama. Buktinya jika guru menasehati, siswa tersebut tidak memperdulikannya.
4.      Segi Filsafah: Filsafah berbicara tentang jatidiri, berbicara tentang diri sebagai subyek, pelaku, dan objek ketika dilihat orang lain yang berisikan prinsip-prinsip untuk dilakukan sebagai wujud jatidiri. Seperti mengikuti apel pagi dengan rapi dan teratur, itu merupakan prinsip dari jatidiri seseorang. Intinya filsafah itu kembali ke diri sebelum berbuat. Tetapi yang jadi masalah sekarang, ingin kembali ke diri tetapi diri sendiri saja tidak diketahui. Jadi, siswa yang kurang antusias mengikuti apel pagi merupakan siswa yang tidak paham dengan jatidirinya sendiri.
Selain itu, menurut siswa kelas XII.IS.1 mereka mengatakan bahwa apel pagi sangat bermanfaat bagi siswa karena banyak informasi yang bisa didapatkan pada apel pagi tersebut. Tetapi penyebab kurang antusiasnya siswa mengikuti apel pagi dikarenakan siswa merasa bosan dan merasa kurang tertarik dengan apel pagi yang dilaksanakan. Sehingga mereka menginginkan apel pagi sebaiknya dilaksanakan tiga kali seminggu.
Disamping hal tersebut, kurang antusiasnya mengikuti apel pagi dikarenakan kurang tegasnya aturan mengenai apel pagi dan tidak adanya stake holder yang mengawasi aturan tersebut.

B.        Nilai-nilai yang Terkandung dalam Apel Pagi Sebagai Upaya Membangun Karakter dan Jatidiri Siswa kelas XII.IS.1
Pendidikan karakter yang diterapkan kurikulum 2013 yang mengacu pada nilai-nilai yang harus ditanamkan sejak dini agar dapat menjadi pribadi yang unggul yaitu terdiri dari 18 poin pendidikan karakter, diantaranya: nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. http://tribunnews.com/2013/02/07/pendidikan-karakter.
Diantara 18 poin tersebut terdapat 13 poin pendidikan karakter dari pelaksanaan apel pagi, diantaranya:
1.      Nilai Religius: Sebelum memulai apel pagi selalu diawali dengan salam, mengucapkan syukur, dan diakhiri dengan doa. Itu berarti bahwa apel pagi merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, selalu mengingat Tuhan, dan selalu bersyukur atas kesempatan yang diberikan sehingga dapat berjumpa kembali dalam apel pagi.
2.      Nilai Kejujuran: Setiap ketua kelas atau perwakilan kelas selalu mengabsen rekan-rekannya sebelum memulai apel pagi dengan sejujur-jujurnya. Ini berarti bahwa apel pagi merupakan sarana untuk mebangun, menerapkan, dan mengaplikasikan kebiasaan jujur kepada diri sendiri maupun kepada orang lain.
3.      Nilai Toleransi: Setiap siswa memiliki agama yang berbeda satu sama lain. Sehingga pada saat berbaris di apel pagi, siswa diajak untuk tetap menghargai dan menghormati keyakinan siswa yang lain.
4.      Nilai Kedisiplinan: Apel pagi yang dilaksanakan di SMAN 2 Kendari, memiliki waktu keterlambatan dalam mengabsen dan mengikuti apel pagi itu sendiri. Sehingga dengan apel pagi siswa diajak untuk disiplin waktu dengan cara datang ke sekolah lebih awal. Selain itu, siswa juga diajak untuk disiplin berpakaian karena pada saat apel pagi, pengurus OSIS memberi sanksi bagi siswa yang berpakaian tidak sesuai dengan tata tertib.
5.      Nilai Kreatifitas: Dalam apel pagi, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan yaitu Bapak La Samura S.Pd, M.Pd memberikan kesempatan bagi siswa kelas XII.IS.1 agar pada saat apel pagi dapat mengeluarkan aspirasinya atau pendapatnya sesuai kreatifitas masing-masing.
6.      Nilai Kemandirian: Pada saat apel pagi, siswa diajak untuk mandiri. Mandiri yang dimaksud yaitu membuat siswa kelas XII.IS.1 ketika apel pagi sedang berlangsung dapat mengontrol diri sendiri dan rekan-rekannya serta dapat mengatur diri agar tidak ricuh dan berbuat keributan.
7.      Nilai Demokratis: Pada saat apel pagi, siswa kelas XII.IS.1 diajak untuk bersikap demokratis layaknya seorang pemimpin yaitu lebih mementingkan kepentingan bersama pada saat apel pagi dibanding kepentingan diri sendiri.
8.      Nilai Rasa Keingintahuan: Pada saat penyampaian informasi ketika apel pagi, siswa diajak untuk menumbuhkan rasa keingintahuan dalam diri sendiri dengan cara menyimak informasi yang dijelaskan oleh guru, bertanya kepada orang lain dan mencari tahu maksud dari penyampaian informasi tersebut.
9.      Nilai Gemar Membaca: Pada saat apel pagi, jika informasi yang diberikan oleh guru tidak terserap dengan baik dan kurang dimengerti, siswa yang sadar pun akan mencari di buku atau internet mengenai maksud informasi yang diberikan. Sehingga dengan apel pagi akan nampak dengan sendirinya budaya membaca yang dilakukan oleh siswa kelas XII.IS.1.
10.  Nilai Peduli Sosial: Dengan berkumpulnya seluruh siswa pada saat apel pagi, siswa diajak untuk menghargai dan peduli dengan kenyamanan siswa yang lain.
11.  Nilai Tanggung Jawab: Pada saat apel pagi, siswa diajak untuk bertanggung jawab atas ketertiban diri sendiri dan siswa lainnya.
12.  Nilai Menghargai Prestasi: Pada saat apel pagi, guru atau kepala sekolah terkadang mengapresiasi prestasi yang diraih oleh siswa. Sehingga dengan apel pagi siswa diajak untuk menghargai dan mengapresiasi prestasi yang diraih oleh rekannya.
13.  Nilai Persahabatan: Dengan apel pagi maka akan timbul komunikasi antara siswa yang satu dan yang lain, atau jika guru sedang menyampaikan informasi maka dengan spontan akan saling bertukar pikiran mengenai informasi yang disampaikan. Sehingga siswa akan menjalin tali persahabatan dengan siswa lainnya.
Selain 18 poin pendidikan karakter, terdapat nilai tambahan yang diperoleh dalam pelaksanaan apel pagi, diantaranya:
1.      Nilai Etika: Etika menunjukkan kepatuhan kepada kebaikan. Dalam hal pelaksanaan apel pagi, kita dituntut untuk patuh kepada guru dan tata tertib dengan penuh keikhlasan.
2.      Nilai Kesabaran: Dalam apel pagi ketika siswa datang lebih awal, maka siswa dituntut untuk sabar menunggu kedatangan rekan-rekan siswa yang lain.
3.      Nilai Persatuan: Dalam apel pagi kita berdiri di tempat yang sama dengan jumlah yang banyak dan latar belakang yang berbeda-beda yaitu agama, ras, suku, jenis kelamin dan lain-lain. Sehingga pada apel pagi tidak ada perbedaan yang nampak melainkan hanya persatuan.
Berdasarkan hal tersebut, telah jelas bahwa pelaksanaan apel pagi sangat diperlukan bagi siswa karena terdapat banyak nilai-nilai karakter yang dapat merubah siswa menjadi pribadi yang unggul, tangguh dan sebagai pembangunan karakter dan jatidiri siswa SMAN 2 Kendari khususnya kelas XII.IS.1 terhadap pengaruh zaman.
C.       Kerugian dari Siswa Kelas XII.IS.1 Jika Apel Pagi Tidak Dilaksanakan
Adapun kerugian dari siswa jika apel pagi tidak dilaksanakan, antara lain:
1.      Nilai persatuan, pertemanan dan kebersamaan akan berkurang. Karena kebersamaan saling menatap wajah merupakan kerinduan tersendiri bagi setiap siswa, sebab kesibukan dan berbeda kelas membuat nilai-nilai tersebut menjadi berkurang.
2.      Nilai-nilai yang terdapat dalam 18 poin pendidikan karakter tidak dapat diserap baik oleh siswa jika tidak melaksanakan apel pagi.
3.      Komunikasi dengan guru menjadi berkurang. Apel pagi merupakan media komunikasi antara guru dan siswa yaitu pembelajaran yang tidak didapatkan di ruangan kelas, tetapi didapatkan pada saat apel pagi. Sehingga terjadilah pembelajaran multi atau ganda.

Oleh karena itu, apel pagi tetap perlu dilaksanakan agar nilai-nilai yang terkandung dapat diserap oleh siswa SMAN 2 Kendari khususnya kelas XII.IS.1, karena saat ini saja apel pagi tetap dilaksanakan namun masih banyak siswa yang bandel, apalagi jika apel pagi tidak dilaksanakan.


BAB V
PENUTUP
A.       Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan dalam karya tulis ini,
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.      Siswa SMAN 2 Kendari khususnya kelas XII.IS.1 kurang antusias mengikuti apel pagi dikarenakan kurang pahamnya siswa mengenai makna dari apel pagi dan pengaruh faktor dari dalam dan luar siswa itu sendiri.
2.      Nilai-nilai yang terkandung dalam apel sangat pantas dalam upaya membangun karakter dan jatidiri siswa SMAN 2 Kendari khususnya kelas XII.IS.1.
3.      Akan berdampak buruk bagi siswa kelas XII.IS.1 jika apel pagi tidak dilaksanakan di SMAN 2 Kendari.

B.        Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diajukan dalam penulisan karya tulis ini yaitu:
1   1.      Kepada penulis atau peneliti selanjutnya yang relevan dengan penulisan ini kiranya lebih mengembangkan gagasan mengenai nilai-nilai karakter lain yang terdapat dalam apel pagi sebagai pengembangan karakter dan jatidiri siswa.
   2.   Kepada siswa SMAN 2 Kendari khususnya kelas kelas XII.IS.1 kiranya lebih memahami arti dan nilai-nilai yang terkandung dalam apel pagi, sehingga dapat merubah karakter yang buruk untuk menuju pribadi yang unggul dan tangguh.
3. Kepada pihak sekolah kiranya lebih mempertegas peraturan terutama mengenai apel pagi dan membuatkan stake holder yang mengawal aturan, sehingga siswa lebih terarah dan antusias dalam mengikuti apel pagi




Daftar Pustaka
http://blogspot.com/2013/05/makna-apel-pagi.html. Diakses pada tanggal 15 Januari 2015
http:// blogspot.com//apel-pagi-dan-produktivitas.html. Diakses pada tanggal 17 Januari 2015
http://blogspot.com-pengertian-apel-pagi.html. Diakses pada tanggal 25 Januari 2015
http://tribunnews.com/2013/02/07/pendidikan-karakter. Diakses pada tanggal 25 Januari 2015

https://juansyah.wordpress.com//pengertian-karakter.html Diakses pada tanggal 30 Januari 2015







Lampiran I (Daftar Wawancara Guru)
1.     Apa tujuan awal sekolah melaksanakan apel pagi setiap hari? Karena banyak di sekolah-sekoah luar yang melaksanakan apel pagi hanya tiga kali seminggu atau sekali seminggu bahkan tidak melaksanakan sama sekali.
2.      Khusus di SMAN 2 Kendari, apakah apel pagi perlu dilaksanakan atau tidak?
3.      Nilai-nilai karakter apa yang terkandung dalam apel pagi?
4.      Mengapa siswa SMAN 2 Kendari kurang antusias mengikuti apel pagi? Padahal terdapat banyak nilai-nilai yang terkandung dan dapat dijadikan pedoman bagi siswa SMAN 2 Kendari.
Lampiran II (Daftar Wawancara Siswa)
1.      Apa yang anda ketahui tentang apel pagi?
2.      Menurut anda, apakah apel pagi di SMAN 2 Kendari telah efektif?
3.      Apakah anda pernah tidak mengikuti apel pagi? Mengapa?
4.      Apakah anda pernah gaduh di barisan ketika apel pagi sedang berlangsung?
5.      Apakah manfaat yang anda peroleh dari apel pagi itu sendiri?
6.      Setujukah anda apabila apel pagi tidak dilaksanakan? Mengapa?
7.      Apa rekomendasi anda untuk apel pagi ke depannya?